salam


Tuesday, October 17, 2017

MUHAMMAD FATIH AYYASY




Lahir Kuningan, 6 Januari 2011.
Seperti halnya pasangan lainnya, kau lahir begitu dinantikan. Anak pertama, lahir seorang putra yang mungil 2,4kg. Proses mu adalah pengalaman pertama umi mengandung, protektif, deg-degan dan berbagai macam persaan menantikan kehadiran mu ke dunia.
Sejak usiamu satu tahun kau senang sekali mendengar umi cerita. Menyimak meskipun sudah menjelang tidur.buku pertama yang umi ceritakan adalah Sirah Nabawiyah.  Sehingga sampai saat ini hal yang paling kau sukai ketika kita bersama adalah mendengar cerita. Walaupun terkadang umi sedang tidak mood atau lelah untuk bercerita dan kau memintanya. Padahal ini adalah cara kita untuk saling berdekatan. Uniknya sampai saat ini kalau kau lagi ngambek dan nangis terus umi cerita kau akan mendengarkan dulu setelah selesai cerita nangisnya dilanjut. Hehe
Ketika umi mencatat perjalanan ini (3 Agustus 2018), kau sudah berusia 6 tahun 7 bulan dan sudah menjadi anak SD. Kami pilihkan SD tempat kau belajar saat ini untukmu, bukan tanpa sebab. Pada awalnya kau mengikuti tes di sebuah SD swasta favorit sebagai pilihan pertama kami, dengan semangatnya umi antar walaupun kondisi mu sedang tidak 100% sehat karena belum genap seminggu kau baru dikhitan. Dan setelah selesai kau bilang, “Mi, kalo di SD mah seru ya”. Alhamdulillah... 
Setelah hasil tes keluar ternyata Allah menakdirkanmu tidak sekolah di sana. Akhirnya kami putuskan untuk menyekolahkan mu di SD lain yang baru berdiri. Semoga proses belajarmu lebih efektif ya sayang, karena pada saat ini kau belum bisa membaca lancar.
Kesan pertamamu seperti yang pernah dikatakan waktu tes dulu dengan tempat berbeda. “Seru ya Mi”. Alhamdulillah sayang, kau lebih sering menanggapi sesuatu dengan positif, itulah yang membua t kami bangga dan belajar.
Sedari dulu karena posisimu adalah seorang kakak di usia belia, mau tidak mau kau belajar mandiri secara otodidak dan tidak begitu manja. Walaupun sesekali kau iri pada adik-adikmu saat kami memeluk satu-satu dan kau tidak. Maafkan ya sayang.
Dari awal ketika masuk TK A pun kau sudah tidak ditunggu karena sudah familiar dengan para pengasuh dan guru daycare di tempat yang sama. Umi Abi bekerja tapi semoga tidak menjadi alasan untuk mengabaikan pendidikanmu walaupun tentunya tidak semaksimal para orang tua khususnya ibu yang senantiasa berada di rumah.
Ini PR besar kami, sejak TK sengaja tidak terlalu dibebankan untuk bisa baca tulis. Tapi lebih kepada menghafal Al-Qur’an. Tidak setiap hari muroja’ah juga tapi sering kita ulang bacaanmu. Sampai kemudian ketika masuk SD sudah 14 surat yang kau hafal di juz 30. Tidak banyak memang tapi semoga menjadi bekal awal kau menghafal Al-Qur’an.
Sejak hari kamis (27/7/17) kau sakit, dan esok harinya kita pergi ke dokter, sehingga tidak bisa berangkat sekolah. Sementara waktu itu abi sedang ada kegiatan keluar kota. Seluruh tubuhmu gatal penuh dengan bentol seperti alergi. Tidak punya riwayat alergi makanan, sehingga dokter memberikan diagnosa alergi yang dicetuskan oleh virus karena daya tahan tubuhmu sedang menurun.
Kemudian,Umi cerita dan seperti biasa kau menyimak. “Sayang, tubuh Aa lagi dimasukkin sama virus dan tubuh aa dibantu samas el darah putih lagi melawan virusnya dan bikin benteng pertahanan. Nah karena lagi perang tubuh aa nya jadi panas dan gatal-gatal. Sabar ya Nak. Karena anak yang sabar disayang sama Allah”, kaupun menanggapi “Dalam tubuhnya melawan seperti ultraman sama monster ya Mi”. Umi tersenyum. Alhamdulillah kau senang mendengar cerita itu walaupun tetap kadang nangis karena menahan rasa gatal dan panas dalam tubuh. Tak apa, insya Allah nanti juga sehat ya Nak, Aamiin..

No comments:

Post a Comment